Jumat, 02 April 2010

kuliah GRI-3

SULAWESI

Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar
yaitu Eurasia, Pasifik dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil
(l) Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks. Kumpulan
batuan dari busur kepulauan batuan bancuh kepulauan, bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan,
serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).

Berdasarkan keadaan litotektonik Pulau Sulawesi dibagi 4 ya itu:
• Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) sebagai jalur magmatik
(Cenozoic Volcanics and Plutonic Rocks) yang merupakan bagian ujung timur Paparan
Sunda;
• Mandala tengah (Central Sulawesi Metamorphic Belt)
berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian dari blok
Australia;
• Mandala timur East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang merupakan segmen
dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan sedimen berumur Trias-Miosen
• Banggai–Sula and Tukang Besi Continental fragments kepulauan paling timur
Banggai-Sula dan Buton merupakan pecahan benua yang berpindah ke arah barat
karena strike slip faults dari strike-New Guinea.

MANDALA BARAT

Van Leeuwen (1994) menyebutkan bahwa mandala barat sebagai busur magmatik dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu bagian utara dan barat. Bagian utara memanjang dari
Buol sampai sekitar mANADO. Bagian barat dari Manado Buol sampai sekitar Makassar.

Batuan bagian utara bersifat riodasitik sampai andesitik, Miosen-terbentuk pada Miosen Resen dengan batuan dasar basaltik yang terbentuk pada Eosen-Oligosen.
Busur magmatik bagian barat mempunyai batuan penyusun lebih bersifat terdiri kontinen yang atas batuan gunung api - sedimen berumur Mesozoikum-ese.org Mesozoikum Kapur. Batuan tersebut diterobos granitoid
bersusunan terutama granodioritik sampai granitik yang berupa batolit, stok, dan retas.


MANDALA BARAT BAGIAN UTARA (SULUT)

. Geologi daerah Sulut didominasi oleh batugamping sebagai satuan pembentuk cekungan
sedimen Ratatotok.
• Satuan batuan lainnya adalah kelompok breksi dan batupasir, terdiri dari breksi-konglomerat kasar, berselingan dengan batupasir halus-kasar batu halus kasar, lanau dan batu lempung yang didapatkan di daerah Ratatotok – Basaan, serta breksi andesit
piroksen.
• Kelompok Tuf Tondano berumur Pliosen terdiri dari fragmen batuan volkanik kasar andesitan mengandung pecahan batu apung, tuf, dan breksi ignimbrit, serta lava andesit-trakit. g ,
• Batuan Kuarter terdiri dari kelompok Batuan Gunung api Muda terdiri atas lava andesit-basal, bom, lapili dan abu SULUT
• Kelompok batuan termuda terdiri dari batugamping terumbu koral, endapan danau dan
sungai serta endapan aluvium aluvium. (Sirtu atau batu kali banyak terdapat di daerah
sungai Buyat dan saat ini telah diusahakan oleh penduduk setempat dan perusahaan lokal untuk memenuhi kebutuhan PT Newmont Minahasa PT. Raya (NMR) sebagai bahan pembuatan saluran penghubung antara pit 1 dengan pit lainya dan sebagai bahan pondasi bangunan.)

MANDALA BARAT BAGIAN UTARA (GORONTALO)

• Daerah Gorontalo merupakan bagian dari lajur volkano-plutonik Sulawesi Utara
yang dikuasai oleh batuan gunung api Eosen - Pliosen dan batuan terobosan
terobosan.
• Pembentukan batuan gunung api dan sedimen di daerah penelitian berlangsung
relatif menerus sejak Eosen – Miosen Awal sampai Kuarter, dengan lingkungan laut
dalam sampai darat, atau merupakan suatu runtunan regresif.
• Pada batuan gunung api umumnya dijumpai selingan batuan sedimen dan
sedimen, sebaliknya pada satuan batuan sedimen dijumpai selingan batuan gunung api,
sehingga kedua batuan tersebut menunjukkan hubungan superposisi yang jelas.
• Fasies gunung api Formasi Tinombo diduga merupakan batuan ofiolit, sedangkan
batuan gunung api yang lebih muda merupakan batuan busur kepulauan kepulauan.

Geologi umum daerah Kabupaten Boalemo dan Gorontalo disusun oleh batuan dengan urutan
stratigrafi sebagai berikut :
• Batuan beku berupa : Gabro Diorit Gabro, Diorit, granodiorit, granit, dasit dan
munzonit kwarsa.
• Batuan piroklastik berupa : lava basalt, lava andesit, tuf, tuf lapili dan breksi
gunungapi.
• Batuan sedimen berupa : batupasir wake, batulanau, batupasir hijau dengan sisipan
batugamping merah, batugamping klastik dan batugamping terumbu. Endapan Danau,
Sungai Tua dan endapan alluvial.

MANDALA BARAT BAGIAN BARAT; ENREKANG (SULAWESI SELATAN)

Berdasarkan pengamatan geologi pada data penginderaan jauh dan lapangan, maka
batuan daerah Enrekang dapat dibagi menjadi 8 satuan,yaitu:
• Satuan batupasir malih Kapur Akhir)
• Satuan batuan serpih (Eosen-Oligosen Awal)
• Satuan batugamping (Eosen)
• Satuan batupasir gampingan (Oligosen- Miosen Tengah)
• Satuan batugamping berlapis (Oligosen- Mi T h) Miosen Tengah)
• Satuan klastika gunungapi (Miosen Akhir)
• Satuan batugamping terumbu (Pliosen Awal)
• Satuan konglomerat (Pliosen)

Struktur daerah ini terdiri atas sesar naik sesar mendatar geologi yang berkembang di naik, mendatar, sesar normal dan lipatan yang pembentukannya berhubungan dengan tektonik regional Sulawesi dan sekitarnya

MANDALA TENGAH

Palu-Koro Fault Zone: BATUAN metamorphic (coesite and diamond discovery)

KABUPATEN DONGGALA DAN TOLITOLI, PROVINSI SULAWESI TENGAH

Urut-urutan stratigrafi dari muda hingga tua sebagai berikut :
• Endapan alluvium, p ,
• Endapan teras (Kuarter),
• Batuan tufa ( Pliosen – Kuarter), ),
• Batuan sedimen termetamorfose rendah dan batuan malihan yang keduanya termasuk
Formasi Tinombo (Kapur Atas – Eosen Bawah),
• Batuan gunungapi (Kapur Atas – Oligosen Bawah) yang menjemari dengan Formasi
Tinombo,
• Batuan intrusi granit (Miosen Tengah – Miosen Atas) ditemukan menerobos batuan
malihan Formasi Tinombo.

MANDALA TIMUR

Sesar Lasolo yg merupakan sesar geser membagi lembar daerah Kendari menjadi dua
lajur, yaitu: Lajur Tinondo yang Tinondo, menempati bagian barat daya Lajur Hialu yang menempati bagian timur laut daerah ini.
Lajur Tinondo merupakan himpunan batuan yang bercirikan asal paparan benua, sedangkan
Lajur Hialu merupakanhimpunan batuan yang bercirikan asal kerak samudera (Rusmana dan
Sukarna 1985) Sukarna, 1985). Batuan yang terdapat di Lajur Tinondo adalah Batuan Malihan Paleozoikum Paleozoikum, dan diduga berumur Karbon.

MANDALA TIMUR; Kendari Sultra

Hasil pengukuran gaya berat di daerah Kendari, Sulawesi Tenggara, yang sebagian besar daerahnya ditutupi oleh batuan ofiolit menunjukan perkembangan tektonik dan geologi daerah ini ofiolit, mempunyai banyak persamaan dengan daerah Lengan Timur
Sulawesi dengan ditemukannya endapan hidrokarbon di daerah Batui. Struktur lipatan hasil analisis data gaya berat daerah ini menunjukkan potensi sumber daya geologi yang sangat besar, berupa: panas bumi dan endapan hidrokarbon.

• Panas bumi berada di sekitar daerah Tinobu, Kecamatan Lasolo, sepanjang sesar
Lasolo
• Cebakan hidrokarbon di sekitar pantai dan lepas pantai timur daerah ini, seperti: daerah Kepulauan Limbele, Teluk Matapare (Kepulauan Nuha Labengke) Wawalinda Telewata Singgere pantai (Labengke), Wawalinda, Telewata, Singgere, utara Kendari, dan lain sebagainya.

1 komentar :

  1. terima kasih sekali bapak atas informasi nya, sangat membantu dalam tugas saya.....

    BalasHapus